Jumat, 20 Mei 2011

Gunung Salak Endah


Mau jalan-jalan ke tempat sejuk tapi tidak ramai? Sampai-sampai sinyal handphone pun kadang sulit untuk diterima.. Gunung Salak Endah mungkin bisa jadi salah satu alternatif dari pertanyaan tersebut. GSE merupakan sebuah tempat wisata alam didaerah Barat Bogor. Untuk mencapai area ini diperlukan waktu yang lumayan lebih panjang dari perjalanan menuju puncak.
Belum lagi padatnya kendaraan yang berlalu lalang. Untuk ke kawasan GSE adalah jalur Cemplang-Pamijahan-GSE, akses jalur ini dapat ditempuh dari jalan raya Bogor-Leuwiliang, dapat juga melalui tiga alternatif jalan yang lain, (Cikampek-GSE, Cibatok-GSE dan Tamansari-Gunung Bunder-GSE).
Dari Kampus IPB Dramaga, bisa ditempuh via pertigaan Cibatok (sampai di pos jaga) dengan jarak tempuh 18 km. Atau via pertigaan Cikampak (jarak dari Cibatok +/- 1,5 km), dengan papan penunjuk arah Wisata Gunung Salak Endah terpampang pada sebelah kiri jalan (dari arah IPB), dengan kondisi jalan masuk menuju GSE dari pertigaan jalan utama Lewiliang yang lumayan tidak lebar, ditambah angkot-angkot yang ngetem.



Tujuan wisata yang dapat dikunjungi:
  1. Kolam-pemandian air panas
  2. Curug Cigamea - rute mudah dicapai dengan jalan paving block
  3. Curug Seribu - rute terjal dgn waktu tempuh 40 menit
  4. Curug Ngumpet
  5. Kawah Ratu
Saya hanya sempat mengunjungi satu tempat saja yaitu curug Cigamea pada saat masuk gerbang lokasi Wisata GSE hati-hati dengan tiket masuk kadang harga yang disebutkan berbeda dengan harga pada tiket itu yang saya alami.
Setelah gerbang masuk tidak jauh dari gerbang pintu masuk disebelah kanan terdapat pemandian air panas dengan tersedia loket masuknya.
Naik terus keatas saya menjumpai curug yang pertama yaitu curug Cigamea, adanya disebelah kiri jalan, untuk mencapai curug ini jalan yang ada sudah bagus (untuk jalan orang) bertangga menggunakan paving block, walau mesti berhati-hati jika jalan dalam kondisi basah.
sebenarnya akan lebih menyenangkan perjalanan wisata saya ini jika tersedia penginapan untuk keluarga atau perorangan seperti guest house, jadi dapat melihat seluruh wisata yang ada disana, itulah kenapa saya memutuskan untuk tidak melanjutkan wisata air terjun berikutnya, mudah-mudahan dilain waktu.
menurut info yang saya dapat bahwa pada musim penghujan, bila tidak sedang dalam kondisi fit dan kurang pengalaman, tidak disarankan untuk ke Curug Seribu. Walaupun dari semua curug yang ada di kawasan ini, curug inilah yang paling indah dengan ketinggian 70 meter dan air yang deras. Ingat: hujan bisa turun sewaktu-waktu dan membahayakan !!!
Dikawasan wisata GSE terdapat juga potensi kerajinan tangan yang cukup banyak dan sangat beragam, antara lain seni menganyam dari bambu yang berada di Kampung Cikoneng, pengrajin sapu ijuk dan steer racing besi yang dimodifikasi dengan kayu, pengrajin ini bisa ditemui di Desa Pamijahan.
Gunung Salak sejak jaman dahulu sudah sering dikunjungi oleh para pejiarah, karena terdapat patung pemujaan di puncak gunung Salak. Selain itu terdapat juga makam Embah Gunung Salak yang sering dikunjungi para pejiarah. Sedangkan di kaki Gunung Salak banyak terdapat tempat-tempat keramat, salah satunya adalah makam keramat dan ada juga pura dengan sebutan Kuil Prabu Siliwangi.
Jika ingin melakukan pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau, karena pada musim penghujan jalur menjadi becek seperti rawa dan licin sekali. Selain itu angin seringkali bertiup kencang. Sebenarnya gunung ini dapat didaki dari beberapa jalur, di antaranya jalur yang umum sering dipakai adalah jalur dari Wana Wisata Cangkuang Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi. Dari Cangkuang ini ada dua jalur yakni jalur lama yang menuju puncak Gunung Salak 1 dan jalur baru yang menuju Kawah Ratu. Jalur yang penuh dengan nuansa mistik untuk berziarah adalah jalur dari Wana Wisata Curug Pilung, Desa Giri Jaya, Kecamatan Cidahu, Desa Kutajaya / Cimelati.
Di sekitar pintu masuk Wana Wisata ini terdapat tempat-tempat yang nyaman untuk berkemah, juga banyak terdapat warung-warung makanan. Untuk menuju ke Kawah Ratu diperlukan waktu sekitar 3-5 jam perjalanan, sedangkan untuk menuju ke puncak Gunung Salak I diperlukan waktu sekitar 8 jam.
Dari bumi perkemahan menuju shelter I, jalur awalnya cukup curam, berupa batu-batuan yang ditata rapi. Kemudian akan memasuki kawasan hutan tropis yang lebat dengan pohon-pohon yang besar, sekitar 1/2 jam kemudian Anda akan melewati jalur yang bervariasi, datar, naik dan turun.
Menuju shelter II, jalur mulai lembab dan basah. Beberapa sungai kecil akan Anda lewati, namun bila musim kemarau sungai ini akan kering. Anda akan menyusuri jalur yang banyak ditumbuhi pohon-pohon pisang, namun jangan berharap menemukan buah pisang yang matang karena daerah ini banyak di huni monyet. Bila hari menjelang sore kita akan menyaksikan monyet-monyet bergelantungan di sarang mereka di sekitar jalur ini.
Di shelter II ini terdapat tempat yang cukup luas untuk mendirikan tenda, dengan pemandangan hutan tropis yang masih lebat, dan di dekat shelter II ini juga terdapat sungai. Menuju shelter III, Anda akan melewati jalan-jalan yang becek dan berlumpur. Bahkan di beberapa tempat, jalur berupa tanah licin yang curam, namun Anda masih agak tertolong adanya akar-akar pohon.
Untuk menuju shelter IV jalur semakin curam terutama di musim hujan licin sekali karena berupa tanah merah. Di beberapa tempat Anda akan melewati tempat-tempat becek yang kadang kedalamannya mencapai dengkul kaki. Anda akan melewati dua buah sungai yang jernih airnya, sebaiknya Anda mengambil air bersih disungai tersebut karena di sanalah sumber air bersih terakhir yang bisa dijumpai.
Shelter IV merupakan persimpangan jalan. Untuk menuju ke Kawah Ratu ambil jalan ke kiri, sedangkan untuk menuju ke puncak Gunung Salak ambil jalur ke kanan. Di shelter IV yang cukup luas ini Anda juga dapat mendirikan tenda.
Selain itu disana juga terdapat banyak keindahan alam lainnya, seperti air terjun, disana juga terdapat pemandian air panas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar